Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah Gelar Kegiatan Fun eXperience untuk Anak Disabilitas di Sidoarjo
Sidoarjo, Wartanusa.net — Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah mengadakan kegiatan Fun eXperience Generasi Spesial pada Minggu pagi (8/12). Kegiatan yang diadakan di Griya Abhipraya Bapas Surabaya, Jalan Bhayangkari, Juwet Kenongo, Porong, Sidoarjo, ini dihadiri oleh 20 anak dengan disabilitas. Acara ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.
Pada pertemuan kali ini, tema kegiatan yang diusung adalah Membuat Bucket Snack, yang melibatkan anak-anak dalam membuat buket dari makanan ringan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kegembiraan serta melatih keterampilan motorik anak-anak, sambil memberikan kesempatan bagi mereka untuk menghasilkan karya. Kegiatan ini sekaligus menjadi cara bagi Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional dan mendukung anak-anak dalam proses belajar sambil bermain.
Eka Rina Wahyuni, Ketua Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah, mengungkapkan, “Kami mengadakan kegiatan ini untuk memberikan anak-anak kesempatan membuat buket untuk diri mereka sendiri sebagai hadiah dalam rangka Hari Disabilitas. Harapannya, mereka tidak hanya belajar keterampilan membuat buket, tetapi juga memiliki keterampilan yang dapat digunakan di masa depan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi anak-anak dan orangtua mereka untuk berkegiatan bersama, karena seringkali orang tua merasa bingung mencari tempat untuk anak-anak mereka berkegiatan.”
Acara ini merupakan bagian dari program Fun eXperience, yang diadakan secara rutin setiap bulan. Selain memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk para orangtua berkumpul dan berbagi pengalaman. “Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan ruang bagi orangtua anak-anak disabilitas untuk berbagi pengalaman, karena mereka jarang memiliki kesempatan untuk berkumpul. Bulan depan, Insya Allah, kami akan mengadakan kegiatan lain dengan tema yang berbeda,” ujar Eka.
Selain program Fun eXperience, Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah juga memiliki program Menabung Karya. Dalam program ini, produk yang dihasilkan oleh anak-anak dalam kegiatan Fun eXperience akan dijual, dan hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening tabungan untuk masing-masing anak. “Kami membukakan rekening bank tanpa biaya bulanan untuk setiap anak, dan hasil penjualan produk akan disalurkan ke rekening mereka. Setiap anak memiliki kesempatan untuk menabung melalui hasil karya mereka,” lanjut Eka.
Sebanyak 20 anak yang mengikuti kegiatan ini merupakan anak-anak dengan disabilitas, beberapa di antaranya adalah peserta didik di PKBM SAR BT serta anak-anak dari sekolah SLB lain di Sidoarjo.
Salah satu wali murid peserta, Lindi, memiliki anak bernama Azam yang berusia 16 tahun dan mengidap autisme. Azam adalah murid di SLB Gedangan Sidoarjo. Lindi mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengenal SAR BT saat mengikuti camping khusus autisme bersama Forum Peduli Autisme Jawa Timur. Ia menceritakan bahwa pada waktu itu, kegiatan tersebut belum diadakan di Griya Abhipraya Bapas Surabaya, melainkan di tempat lain. Baru kali ini ia mengikuti kegiatan di Griya Abhipraya Bapas Surabaya.
Lindi yang tinggal di daerah Waru, Sidoarjo, mengatakan bahwa kebetulan ada teman-temannya yang juga ikut kegiatan ini, meskipun mereka belum tahu tempatnya, yaitu di Griya Abhipraya Porong Sidoarjo. Mereka akhirnya berangkat bersama-sama menggunakan bus Trans Jatim.
“Ini adalah pertama kalinya kami datang ke Griya Abhipraya Sidoarjo. Sebelumnya, kami mengikuti kegiatan di tempat lain bersama Forum Peduli Autisme Jawa Timur,” ujar Lindi.
Lindi menjelaskan bahwa alasan ia ikut serta dalam kegiatan ini adalah untuk berkumpul dan berbagi pengalaman dengan orangtua lainnya. “Saya ingin agar anak saya bisa ikut acara ini untuk belajar bersosialisasi, mengikuti arahan, dan memperhatikan pembawa acara serta narasumber, meskipun kadang dia kesulitan untuk berkonsentrasi dalam waktu lama,” katanya.
Lindi juga berharap agar Azam dapat berkomunitas, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan teman-teman lainnya. Ia juga menambahkan bahwa Azam sangat senang selama perjalanan, terutama saat naik bus dan melihat pemandangan, yang membuatnya sangat bersemangat. Azam pun mengikuti kegiatan dengan baik.
“Saya berharap anak saya bisa berkomunitas, belajar berinteraksi, dan mengikuti acara dengan baik meskipun konsentrasinya terbatas. Dengan kegiatan ini, dia bisa lebih mengenal teman-teman dan mengembangkan kemampuan sosialnya,” ucapnya.
Lindi juga menambahkan, “Azam sangat senang selama perjalanan. Ia sangat menikmati naik bus dan melihat pemandangan sepanjang perjalanan.”
Sebanyak 20 anak disabilitas tampak ceria setelah bermain bersama dan belajar membuat bucket snack. Mereka berpose dengan penuh semangat bersama hasil karya bucket yang telah mereka buat, ditemani orangtua yang bangga dengan hasil karya anak-anak mereka. Momen kebersamaan semakin lengkap saat mereka duduk bersama dan menikmati hidangan lele goreng, hasil tangkapan mereka sendiri dari kolam penangkaran lele di belakang Griya Abhipraya Bapas Sidoarjo. Suasana hangat dan penuh keceriaan tercipta, mempererat ikatan antara anak-anak dan orangtua serta memberikan kebahagiaan yang tak ternilai.
Sekolah Alam Raya Boneka Tanah juga dikenal sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang menyediakan berbagai program pendidikan untuk anak-anak yang membutuhkan. PKBM ini memiliki kelompok belajar untuk Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Selain itu, yayasan ini juga menawarkan pelatihan kerja dan kemandirian secara gratis bagi warga masyarakat yang kurang mampu.
Dengan berbagai program ini, Yayasan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah berupaya memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, khususnya anak-anak disabilitas, untuk belajar, berkembang, dan berinteraksi dalam lingkungan yang mendukung. Dengan semangat inklusi dan pemberdayaan, yayasan ini terus berupaya mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. (nata/dar/red)