Wakil Bupati Sidoarjo Sidak Pelayanan Uji KIR di Dinas Perhubungan Sidoarjo
Sidoarjo, Wartanusa.net – Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Uji Kendaraan Bermotor (KIR) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo, Rabu (29/10/2025). Sidak ini dilakukan menindaklanjuti sejumlah keluhan masyarakat terkait antrean panjang dan pelayanan uji kendaraan yang dinilai belum maksimal.
Dalam kunjungannya, Mimik menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya dalam layanan uji KIR kendaraan bermotor. Salah satu langkah yang akan dimaksimalkan adalah pengoperasian mobil uji keliling, yang dinilai bisa menjadi solusi efektif bagi warga yang terkendala jarak atau waktu datang ke kantor Dishub.
“Mobil uji keliling ini bisa jadi solusi agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kantor Dishub. Semua alat uji di dalam mobil sudah lengkap seperti yang ada di dalam gedung, mulai dari uji emisi, lampu, roda, ketebalan ban, hingga uji rem,” ujar Mimik di sela kunjungannya.
Menurutnya, program ini merupakan bentuk inovasi pelayanan publik yang selaras dengan regulasi nasional, di mana uji KIR dapat dilakukan di luar gedung pengujian. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan tanpa mengurangi kualitas dan standar pengujian kendaraan.
“Dengan sistem jemput bola ini, masyarakat bisa mendapatkan layanan KIR di mana saja. Petugas yang datang membawa peralatan lengkap dan hasilnya tetap sah sesuai standar. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” jelasnya.
Langkah ini, kata Mimik, juga menjadi bagian dari upaya Pemkab Sidoarjo untuk memangkas antrean panjang yang kerap terjadi di kantor Dishub. Selain itu, layanan uji keliling juga akan menjangkau wilayah-wilayah padat kendaraan seperti kawasan industri, terminal, hingga daerah perbatasan antar kecamatan.
“Kami ingin layanan pemerintah hadir lebih dekat ke masyarakat. Tidak semua warga bisa datang ke kantor Dishub karena kesibukan atau jarak yang jauh. Dengan mobil keliling ini, pelayanan jadi lebih cepat, efisien, dan dirasakan langsung manfaatnya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, Budi Basuki, menjelaskan bahwa mobil uji keliling telah beroperasi secara rutin dan mendapat respons positif dari masyarakat. Dalam catatannya, rata-rata terdapat 15 hingga 20 kendaraan yang diuji setiap hari melalui layanan ini. Namun, angka tersebut bisa melonjak signifikan saat mobil keliling beroperasi di kawasan padat kendaraan seperti industri atau terminal.

“Kalau di kawasan industri, jumlah kendaraan yang diuji bisa mencapai 100 hingga 200 unit per hari. Antusiasme masyarakat tinggi karena mereka merasa lebih mudah dan tidak perlu mengantre lama,” ujar Budi.
Ia menegaskan, kelulusan uji kendaraan tidak ditentukan oleh usia kendaraan, melainkan oleh kondisi teknis dan kelayakannya. “Kendaraan tua belum tentu gagal uji. Kalau perawatannya baik dan sesuai standar, tetap bisa lulus. Tapi kalau ditemukan komponen yang tidak memenuhi syarat, pemilik diberi waktu 1×24 jam untuk memperbaiki tanpa perlu daftar ulang,” jelasnya.
Budi menambahkan, Dishub Sidoarjo terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan memanfaatkan teknologi dan memperluas jangkauan layanan. Mobil uji keliling ini merupakan implementasi dari Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 70 Tahun 2020 tentang peningkatan pelayanan publik.
“Ini bentuk nyata komitmen kami untuk berbenah dan memberikan pelayanan cepat, mudah, dan transparan kepada masyarakat,” tegasnya.
Selain memudahkan warga, keberadaan mobil uji keliling juga membantu menekan potensi pelanggaran lalu lintas akibat kendaraan yang tidak laik jalan. Dengan pengujian yang lebih mudah diakses, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya uji KIR secara berkala semakin meningkat.
“Kami ingin semua kendaraan angkutan umum maupun barang di Sidoarjo dalam kondisi layak jalan. Ini menyangkut keselamatan bersama di jalan raya,” ujar Budi.
Wakil Bupati Mimik Idayana juga menekankan bahwa peningkatan layanan publik seperti uji KIR merupakan bagian dari visi Pemkab Sidoarjo dalam membangun tata kelola pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah harus hadir dengan cara yang lebih inovatif. Kalau masyarakat kesulitan datang ke kita, maka kita yang datang ke masyarakat. Prinsipnya sederhana: pelayanan harus cepat, mudah, dan manusiawi,” ungkapnya.
Mimik juga mengapresiasi kinerja Dishub yang terus berinovasi meski menghadapi berbagai keterbatasan. Ia mendorong agar ke depan, jumlah armada mobil uji keliling bisa ditambah agar menjangkau lebih banyak kecamatan.
“Kalau satu mobil saja bisa melayani ratusan kendaraan per hari, bayangkan kalau ada dua atau tiga unit. Dampaknya akan luar biasa bagi percepatan pelayanan,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemkab akan terus mengevaluasi kinerja layanan publik termasuk uji KIR agar tidak ada lagi keluhan masyarakat yang merasa kesulitan mendapatkan pelayanan. Evaluasi rutin dilakukan dengan mendengarkan langsung masukan dari pengguna jasa.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga mendapat pelayanan terbaik tanpa diskriminasi. Tidak boleh ada lagi cerita antre berjam-jam atau harus bolak-balik karena sistemnya lambat,” tegasnya.
Ke depan, Dishub Sidoarjo juga berencana mengembangkan sistem pendaftaran online untuk layanan uji KIR, agar masyarakat bisa menentukan jadwal pengujian lebih fleksibel tanpa harus datang langsung. Sistem ini nantinya akan terintegrasi dengan data kendaraan bermotor di tingkat provinsi dan nasional.
“Dengan sistem digital, proses bisa lebih cepat dan transparan. Pemilik kendaraan cukup mendaftar dari rumah, nanti petugas datang ke lokasi dengan mobil keliling sesuai jadwal,” kata Budi.
Program mobil uji keliling ini diharapkan menjadi salah satu inovasi pelayanan publik andalan Pemkab Sidoarjo dalam memperluas jangkauan layanan sekaligus meningkatkan keselamatan transportasi. Pemerintah optimistis, melalui kolaborasi antara Dishub, masyarakat, dan dukungan kebijakan daerah, kualitas pelayanan akan semakin baik dan keluhan publik bisa ditekan.
“Ini bukan hanya soal uji kendaraan, tapi tentang bagaimana pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat dan memberi solusi nyata,” tutup Mimik. (dar/nata/red)

