Peningkatan Kapabilitas Mitra Melalui Pelatihan Pembuatan Biogas Berbahan Baku Rumen Sapi di RPH Kaliwates
Jember, Wartanusa.net – Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan kerja di industri peternakan, Politeknik Negeri Jember melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pelatihan pembuatan biogas dari limbah isi rumen sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kaliwates. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah yang selama ini hanya dibuang dan mencemari lingkungan, serta memastikan keselamatan kerja bagi para pegawai RPH.
Di Kabupaten Jember, terdapat 11 Rumah Potong Hewan (RPH), yang terdiri dari 10 RPH sapi dan 1 RPH babi. RPH ini tersebar di berbagai kecamatan dan memiliki variasi dalam jumlah pemotongan hewan. Rata-rata, pemotongan di RPH berkisar antara 3 hingga 10 ekor hewan per hari. Namun, pada hari-hari tertentu seperti hari raya, jumlah pemotongan dapat melonjak hingga 35-45 ekor. RPH Kaliwates adalah salah satu yang paling banyak melakukan pemotongan, dengan rata-rata 5-10 ekor sapi per hari.
Setiap ekor sapi mengandung isi rumen sapi (IRS) yang mencapai 8-10% dari berat total. Namun, limbah IRS ini, khususnya di daerah Kaliwates, belum dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar limbah tersebut dibuang ke perairan, yang berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar. Situasi ini menuntut penanganan serius, terutama karena RPH Kaliwates berlokasi bersebelahan dengan permukiman penduduk.
Berdasarkan penelitian, isi rumen sapi mengandung bakteri Methanosarcina Sp. yang dapat berperan dalam proses pembentukan biogas. Bakteri ini, bersama dengan bakteri selulotik, mampu mencerna selulosa dari bahan pakan seperti rerumputan, sehingga limbah ini dapat diolah menjadi biogas yang bernilai ekonomi. Pemanfaatan limbah ini sebagai bahan baku biodigester tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga menyediakan sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selain isu lingkungan, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di RPH juga menjadi perhatian penting. K3 merupakan bagian integral dalam operasional RPH, guna memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat dalam kegiatan di dalamnya aman dari risiko kecelakaan. Dengan meningkatkan pemahaman tentang K3, diharapkan para pegawai dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih aman dan profesional.
Menjawab permasalahan yang ada, Politeknik Negeri Jember, di bawah kepemimpinan Bapak Nur Faizin, S.Si., M.Si., mengadakan program pengabdian masyarakat. Tim pengabdian terdiri dari Ibu Zeni Ulma, SST., M.Eng., Bapak Dafit Ari Prasetyo, S.T., M.T., Bapak Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si., M.T., dan Ibu Cahyaning Nur Karimah, S.Pd., M.T. Mereka berkolaborasi untuk memberikan solusi nyata di RPH Kaliwates. Mereka bekerja sama untuk menghadirkan alat biodigester portabel serta memberikan pelatihan dalam pembuatan biogas
Kegiatan Tim yang dipimpin oleh Bapak Nur Faizin, S.si., M.Si ini salah satunya pemberian alat biodigester portabel dan mencakup pelatihan pembuatan biogas menggunakan biodigester portabel, serta pelatihan K3 dan penyediaan peralatan (safety wear) yang mendukung penerapan K3 di lokasi kerja. Pelatihan dilaksanakan pada (20/09), dan terkait seluruh perlengkapan atau peralatan diserahkan secara simbolis oleh ketua pelaksana pengabdian masyarakat terhadap Bapak drh. Eko selaku penanggung jawab RPH Kaliwates Kabupaten Jember, proses ini juga dihadiri oleh para pegawai RPH Kaliwates serta tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Politeknik Negeri Jember.
Kegiatan pelatihan diawali dengan diskusi antara pihak Politeknik dan pengelola RPH Kaliwates untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Dalam sesi pelatihan, peserta diberikan penjelasan mengenai pentingnya pengelolaan limbah dan penerapan teknologi biogas. Selain itu, mereka juga dilatih tentang prosedur K3 yang tepat untuk melindungi diri dan rekan kerja saat beroperasi.
Ketua pelaksana pengabdian masyarakat, Bapak Nur Faizin, menyatakan, “Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan pegawai RPH Kaliwates dalam mengolah limbah menjadi energi terbarukan, sekaligus memastikan bahwa mereka bekerja dalam kondisi yang aman.”
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pegawai RPH tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Dengan pengolahan limbah yang lebih baik, pencemaran lingkungan dapat diminimalkan. Selain itu, biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan energi domestik, sehingga mendukung program mandiri energi.
Para pegawai RPH Kaliwates pun terlihat antusias mengikuti pelatihan. Mereka menyadari pentingnya teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak negatif dari limbah. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Kami belajar banyak tentang cara mengolah limbah menjadi energi yang bermanfaat,” ungkap salah seorang pegawai.
Program pelatihan pembuatan biogas di RPH Kaliwates merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan dan keselamatan kerja. Dengan memanfaatkan limbah isi rumen sapi, RPH Kaliwates tidak hanya berkontribusi pada perlindungan lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru untuk penggunaan energi terbarukan. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi RPH lain di wilayah Jember dan daerah lainnya, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan penerapan K3 di industri peternakan.
Dengan langkah-langkah ini, masa depan yang lebih berkelanjutan dan aman diharapkan dapat tercapai, membawa manfaat tidak hanya bagi pekerja di RPH, tetapi juga bagi masyarakat luas. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan dan teknologi yang tepat, masalah lingkungan dapat diatasi dengan cara yang inovatif dan efektif. (nata/dar/red/adv)