Jossy Aritonang Klarifikasi Terkait Dugaan Penipuan Calon Pekerja di Kiat Ananda Group Sidoarjo
Sidoarjo, Wartanusa.net – Jossy Aritonang, yang sebelumnya disebut-sebut terlibat dalam dugaan penipuan terhadap calon pekerja di perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya, sebagai HR Manager di Kiat Ananda Group di Sidoarjo, akhirnya memberikan klarifikasi mengenai tuduhan tersebut. Dalam wawancara dengan wartawan, Jossy membantah adanya niat untuk menipu para calon pekerja.
“Para calon pekerja itu siapa? Saya tidak ada niatan menipu,” ujar Jossy saat dimintai keterangan.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai salah satu korban yang disebutkan sebelumnya, yaitu Genta, yang merupakan sepupu dari Aida dan Ari, Jossy menjawab bahwa data-datanya malah diperiksa oleh suami Aida.
“Data-data saya kok dicek-cek sama suaminya Aida, dia adalah kepala BPJSKetenagakerjaan, penyalahgunaan wewenang mah itu,” jawab Jossy. “Untuk kantor suami Aida, itu di luar Jawa, tapi saya tidak ingat di mana,” tambahnya.
Jossy kemudian menjelaskan kronologi kasus yang menimpanya dengan sepupu Aida dan Ari, yaitu Genta. Ia mengatakan bahwa Genta memang diminta untuk membayar uang administrasi. “Dia ingin masuk kerja, tetapi diharuskan membayar biaya admin, yang saya tidak bayarkan. dia tidak jadi masuk, dan saya pun keluar. Intinya, seperti itu saja. Saya sudah minta maaf, dan jika diminta untuk mengembalikan uang, saya akan melakukannya nanti setelah saya bekerja. Untuk sekarang, saya belum bisa. Namun, saya sudah memiliki itikad baik dan tidak kabur,” ujar Jossy.
Jossy menegaskan bahwa pada awalnya tidak ada niat buruk, dan ia hanya ikhlas membantu meskipun saat itu tidak diberikan apa-apa. “Karena memang pada awalnya tidak ada niat buruk, saya ikhlas membantu meski tidak diberi apa-apa waktu itu. Ya, saya salah. seharusnya saya meminta di awal, intinya itu. Itu sudah umum,” kata Jossy.
“Saya bukan lari, saya hadapi, karena saya mengaku saya salah,” lanjutnya. “Eh kok malah diginiin, jadi saya bingung maunya apa, maunya uang dibalikin apa viral-in saya dan uang gak balik? Coba kasih saya paham,” tambahnya. “Tapi kalau sudah viral, saya jadi mikir-mikir, loh… Orang maunya apa? Wong nggak ada kerja, mau gimana?” ucap Jossy.
Jossy juga mengungkapkan bahwa uang sebesar 1,5 juta rupiah itu adalah untuk biaya administrasi pihak HR. “Diminta 1,5 juta. Itu untuk admin saja, itu permainan dari HR. Saya juga baru tahu ada hal-hal seperti itu,” ungkap Jossy. Namun, ia mengakui kesalahannya, karena sebelumnya tidak pernah terlibat dalam situasi seperti ini. Jossy menjelaskan bahwa saat itu ia diajari oleh pihak outsourcing dan beberapa orang HR di perusahaan tersebut.
“Saya diajari oleh orang outsourcing, dan memang sih, dengar-dengar orang ops manager seperti itu, semua katanya begitu,” beber Jossy. Ia juga menambahkan bahwa ia baru mengetahui adanya hal-hal semacam itu.
Jossy juga merasa sangat khawatir jika situasi ini berdampak pada karirnya kedepan. “Saya baru dua kali interview kerja, takutnya nanti saya malah gak dapat kerja karena viral dan saya tidak bisa bayar hutang ke mereka,” ungkapnya.
Jossy menjelaskan bahwa ia tidak di-PHK di Kiat Ananda Group, melainkan kontraknya tidak diperpanjang dan ia dipaksa membuat surat pernyataan. Ia mengungkapkan bahwa saat itu ia diinterogasi oleh lima orang, sementara dirinya sendirian.
“Saya itu di perusahaan itu bukan di-PHK, saya keluar aja, tidak diperpanjang kontraknya. Ini juga tidak jelas karena apa, menurut saya hanya karena like and dislike,” jelas Jossy. “Saya nggak diperpanjang kontrak, saya ada di bawah ancaman untuk buat surat pernyataan, sama Kiat Ananda Group, karena antek-antek mereka yang gak suka sama saya,” tambahnya.
Jossy mengatakan bahwa ia akan mengurus uang kompensasi ke pihak Kiat Ananda Group, karena seharusnya ia mendapatkan kompensasi tersebut, dan ia berencana untuk membawa masalah ini ke Disnaker.
“Bingung saya, baru kali ini kasus seperti ini, saksinya mama saya, saya kesana sama mama saya dibantu tim pengacara papa saya. Waktu itu kalau nggak salah, lupa saya, sudah lama banget, berusaha tidak mau ingat-ingat lagi, intinya yang penting-penting aja yang mau saya ingat. Soalnya rasanya saya dicabik-cabik harga diri dan sebagainya. Puji Tuhan ortu saya menerima saya apa adanya dan tetap support, jadi saya nggak down waktu itu. Dan janji saya diri sendiri nggak akan melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Ia juga mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah menawari calon pekerja untuk bekerja di Kiat Ananda Group kepada alumni FH Unesa angkatan 2017 seperti yang sebelumnya diberitakan. “Saya nggak pernah merasa,” jawabnya.
Jossy juga menegaskan bahwa ia tidak merasa kenal dengan mantan pegawai yang berinisial (Ryv) tersebut. “Siapa ya, nggak merasa kenal, nggak jelas soalnya,” ujarnya.
Mengenai pihak pemilik usaha outsourcing yang sebelumnya diajak untuk kerjasama di Kiat Ananda Group, Jossy juga memberikan klarifikasi. “Dia itu berkelit aja mulu… diajak ngomong iya-iya aja,” ujar Jossy.
“Intinya saya ucapkan permintaan maaf, saya sempat salah, itu aja. Namanya manusia, yang penting tobat dan nggak dilakuin lagi aja. Pasti Tuhan Yesus membantu memulihkan keadaan saya nanti, dan saya akan membayar hutang semuanya setelah saya mendapat pekerjaan,” tutup Jossy. (nata/dar/red)