Sukseskan Program Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio & Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) di Desa Medali Kab. Mojokerto

Mojokerto, Wartanusa.net — Program Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) vaksin tetes polio digelar secara serentak di Provinsi Jawa Timur, tidak terkecuali di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan berlangsung di Pendopo Desa Medali, pada Senin (15/1/2024) pagi.

Sub PIN Polio akan dilaksanakan dua kali selain di bulan Januari ini, nanti akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024. Vaksin tetes polio menargetkan pada setiap bayi, baduta, balita dan anak usia sekolah yang berumur 0-7 tahun.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati turut hadir dalam mensukseskan program tersebut, ia mengatakan, program ini berguna untuk mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan kelumpuhan.

Selain mensukseskan Sub PIN Polio, pada kesempatan ini, Bupati juga menggulirkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI),

Menurut data yang diterima tim wartanusa.net, Se-desa Medali terdapat 334 anak balita yang akan diberikan Sub PIN Polio. Selain itu, untuk program SEHATI, Bupati Ikfina mengatakan akan menyasar kepada ibu-ibu balita.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina juga menjelaskan bahwa virus polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam tubuh dan dikeluarkan oleh tinja.

“Begitu virus polio masuk dalam usus dan akan ke sistem saraf. Jadi nanti akan menyebabkan lumpuh kakinya,” jelas Bupati Ikfina. Lanjutnya, virus polio juga akan mengakibatkan pertumbuhan kaki yang tidak normal. Maka dari itu, Ia menghimbau dengan tegas agar seluruh balita di Bumi Majapahit mengikuti imunisasi polio. “Jadi, programnya dua kali, nanti semuanya tidak boleh ada yang tidak ikut diimunisasi,” pintanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan program SEHATI, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa pelaksanaan program SEHATI ini, merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menurunkan angka Stunting, AKB (angka kematian bayi), dan AKI (angka kematian ibu) di Bumi Majapahit. Salah satunya dengan mengupayakan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi dan memberikan ASI eksklusif.

“Karena stunting ini adalah menjadi masalah dinegara kita, karena balita stunting maka kecerdasanya 20 persen dibawah rata-rata,” bebernya.

Lebih lanjut, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, Ia menegaskan, para orang tua wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan anak hanya dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” bebernya.

Selain memberikan kecukupan gizi, Bupati juga berpesan, agar para ibu juga memperhatikan tumbuh kembang anak agar kedepannya anak tersebut menjadi pintar dan berkarakter.

“Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” Pungkasnya. (red/lady/diskominfo kab. mojokerto)