Koperasi Desa Merah Putih Desa Tanggul Baru Terbentuk, Kades Tepis Isu Pengurus Gajinya Besar Itu Tidak Ada

Sidoarjo – wartanusa.net
Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Desa Tanggul, Kecamatan Wonoayu baru dibentuk Jumat malam (16/05/2025). Pembentukan berjalan sekitar 2,5 jam dari pukul 19.00 dan berakhir pukul 21.30 WIB. Kepala Desa Tanggul (Kades), Syaiful Akhmadi, S.IP memberikan klarifikasi soal beredar isu bahwa gaji pengurus Koperasi Desa Merah Putih ini ada gajinya. Dan Gajinya besar antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Pengurus koperasi merah putih belum ada gajinya alias gratis.
“Kami tegaskan bahwa isu-isu dan kabar tersebut tidak benar. Bahwa gaji pengurus koperasi sekitar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, ini tidak benar. Pembentukan koperasi ini adalah untuk kesejahteraan warga desa. Jadi masih butuh perjuangan. Koperasi masih dibentuk malam hari ini,”kata Kades Tanggul, Syaiful Akhmadi didepan puluhan undangan yang hadir, Jumat malam (16/05/2025).
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini adalah Program yang didengungkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Tanggul merupakan pembentukan yang terakhir diwilayah Wonoayu dengan jumlah 23 desa. “Desa Tanggul kebetulan mendapat jadwal yang terakhir dalam pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih,”tegas Syaiful Akhmadi.
Pengurus koperasi merah putih dibentuk bertujuan untuk mencari pengurus yang amanah, mampu untuk membangun kemajuan desa. Sehingga mewujudkan desa yang makmur, sejahtera dan aman sentosa. “Pengurus koperasi ini akan dilantik dan dilaunching pada 12 Juli 2025. Secara serentak se-Indonesia pada saat Hari Koperasi Nasional,”ungkap Syaiful Akhmadi.
Kasi Perekonomian Sosial Kecamatan Wonoayu, Rina Sumarlina yang hadir mewakili Plt Camat Wonoayu, Anwar mengatakan pembentukan koperasi desa merah putih adalah dilaksanakan dengan Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) seperti yang dilakukan malam hari ini. Tujuan pembentukan adalah diharapkan dapat mengakselerasi penguatan ekonomi ditingkat desa dan bermanfaat dalam mensejahterakan masyarakat.
Sementara jenis usaha yang digeluti oleh koperasi desa merah putih nanti adalah gerai sembako, gerai obat murah/apotek desa, gerai klinik desa, gerai kantor koperasi, gerai unit simpan pinjam, gerai pergudungan dan kegiatan usaha lain sesuai penugasan pemerintah kearifan lokal, dan kebutuhan masyarakat desa setempat serta karakteristik wilayah.
Pendamping Desa, Fauzi memberikan apresiasi kepada Pemdes Tanggul yang sudah membentuk koperasi desa. Dalam hal ini, pembentukan koperasi akan dikawal sampai berita acara terakhir. Sehingga pembentukan koperasi desa hingga dilaporkan oleh pendamping desa ke website Kementerian Desa sehingga sudah terbaca oleh pemerintah pusat.
“Pembentukan koperasi harus dilegalitas melalui notaris. Dan notarisnya sudah dibiayai oleh APBD Sidoarjo. Jadi bapak-ibu sudah tinggal mempersiapkan berkas dan tand-tangan saja yang menjadi pengurus koperasi desa merah putih,”jelas Fauzi.
Untuk pembentukan pengurus koperasi dipimpin oleh anggota BPD Tanggul, Dhoni. Akhirnya terbentuk Adi Sulistiyono sebagai ketua, Nurul Suparno sebagai wakil ketua bidang usaha, Moch Noer Supandi sebagai Sekretaris dan Elok Fitrotin sebagai bendahara.
Sebagai pengawas koperasi, Kepala Desa, Syaiful Akhmadi, S,IP, Sekdes Abdul Muid dan Enik. Dalam rapat musdesus peserta rapat sekitar 59 orang. Uang transport rapat mendapat per orang Rp 50 ribu. Disepakati untuk peserta rapat sudah ditawarkan menjadi anggota koperasi sehingga harus membayar simpanan pokok Rp 20 ribu/perorang dan simpanan wajib Rp 5 ribu/perorang.
Sumber dana koperasi selain dari simpanan pokok dan wajib anggota, sumber dana akan diterima dari dana hibah. Dipenghujung acara, puluhan peserta dari ketua RT/RW, BPD, PKK, LPMD pulang membawa uang transport yang tanda tangan Rp 50 ribu menjadi susut 50 % menjadi Rp 25 ribu karena untuk membayar iuran simpanan pokok dan wajib anggota koperasi desa Merah Putih Desa Tanggul. (adv/dar/nata/red)