Dengan Mengakuisisi EAS.ai, Perusahaan Kecerdasan Buatan (AI) Singapura, Cetta Meningkatkan Posisinya sebagai Pemimpin dalam Teknologi Lingkungan.

Jakarta, Wartanusa.net – Dalam langkah strategis yang signifikan, penyedia solusi IT dan perangkat lunak Indonesia, Cetta (PT Cetta Trans Digital), mengumumkan akuisisi startup AI asal Singapura, EAS.ai (EAS.ai Pte Ltd). Perjanjian ini ditandatangani di Singapura pada Jumat, 17 Mei 2024.

Cetta, anak perusahaan dari ACSI Corp, sebuah kelompok perusahaan Indonesia yang berfokus pada pengembangan Life Essential Technology, dikenal sebagai penyedia dukungan perangkat lunak utama untuk perusahaan saudaranya, Trusur (PT Trusur Unggul Teknusa), yang merupakan penyedia solusi teknologi lingkungan terbesar di Indonesia selama 11 tahun terakhir, dengan fokus pada pemantauan kualitas udara.

Cetta telah meraih reputasi cemerlang berkat solusi perangkat lunak pemantauan kualitas udara dan emisi yang inovatif, menjadikannya elemen penting dalam sistem seperti Sistem Pemantauan Kualitas Udara (AQMS), Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan (CEMS), dan Sistem Peringatan Dini (EWS).

Akuisisi EAS.ai akan memperkuat posisi Cetta sebagai pemimpin dalam industri teknologi lingkungan di Indonesia dengan meningkatkan kemampuan teknologi AI-nya serta membuka peluang pasar baru di bidang militer, penerbangan, dan perawatan kesehatan.

Deni Khanafiah, CEO Cetta, menyatakan, “Kami sangat antusias untuk bermitra dengan tim EAS.ai. Sebagai pemain teknologi yang agnostik, EAS.ai memiliki portofolio dan kapabilitas yang luar biasa. Langkah penting ini menandai kemajuan baru bersama, berfokus pada pengembangan, pertumbuhan, dan ekspansi bisnis.”

EAS.ai adalah startup Singapura yang fokus pada AI dan Teknologi 4.0 dan memiliki portofolio yang luar biasa di bidang militer, penerbangan, dan perawatan kesehatan. Perusahaan ini unggul dalam ilmu data dan kecerdasan buatan, platform low-code dan no-code, serta inisiatif transformasi digital. Inovasi EAS.ai mencakup kecerdasan buatan yang memindai dan memoderasi konten dari platform sosial seperti YouTube untuk mengidentifikasi ancaman keamanan nasional yang mungkin terjadi, transkripsi bicara ke teks secara real-time, notifikasi yang dipicu oleh kecerdasan buatan untuk meningkatkan komunikasi lalu lintas udara, dan analitik prediktif untuk mengidentifikasi risiko kesehatan secara secara dini dan memberikan hasil diagnosis yang lebih baik bagi pasien.

Dengan kompetensi inti yang beragam, EAS.ai akan secara signifikan meningkatkan portofolio Cetta dengan memungkinkan fitur tingkat tinggi seperti AI prediktif dan intervensi pencegahan. Keahlian EAS.ai dalam pembelajaran mesin dan analitik data akan memungkinkan Cetta mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara yang lebih canggih untuk memprediksi tingkat polusi dengan lebih akurat dan menginisiasi langkah pencegahan. Keahlian EAS.ai dalam sektor militer, penerbangan, dan kesehatan juga membuka jalan baru bagi Cetta dalam mengembangkan solusi.

David Siow, CEO dan CFO EAS.ai, mengatakan, “Kami sangat bangga dapat bergabung dengan Cetta di bawah kepemimpinan ACSI Corp, terutama karena kami telah mengenal reputasi perusahaan saudara baru kami, Trusur, yang merupakan pionir di industri teknologi lingkungan selama lebih dari satu dekade. Kami sangat antusias akan peluang kolaborasi kami di masa yang akan datang.”

Akuisisi EAS.ai oleh Cetta merupakan tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju tujuan strategisnya. Dengan inovasi teknologi dan diversifikasi pasar, Cetta kini berada dalam posisi yang unggul dalam teknologi lingkungan serta mengembangkan keahlian dalam sistem IoT dan AI untuk pemantauan lingkungan dan sektor lainnya.

M. Ade Kurniawan, CEO ACSI Corp, menyatakan, “Tujuan kami adalah meningkatkan kapabilitas ACSI Corp sebagai kelompok perusahaan terkemuka di bidang Life Essential Technology dan memperkuat proses transformasi bisnis dan organisasi dengan fokus pada pertumbuhan jangka panjang, sambil memanfaatkan peluang baru di Indonesia dan Asia Tenggara.”

Langkah ini menegaskan komitmen Cetta untuk memanfaatkan teknologi dalam menangani tantangan lingkungan, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin yang berpikiran maju. Saat ini, beberapa proyek menjanjikan sedang dalam tahap pengerjaan, seperti pengembangan perangkat lunak Fortech Gas Rumah Kaca (GRK) yang memfasilitasi inventarisasi emisi gas rumah kaca dan memiliki cakupan yang lebih luas dalam pemantauan emisi secara nasional. Proyek lainnya adalah Fortech City, sebuah platform pemantauan kualitas udara canggih yang menyediakan data real-time dan analisis polutan komprehensif, yang berfungsi untuk mengelola kualitas udara di perkotaan secara efektif dan mampu membantu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Dengan proyek-proyek menjanjikan seperti ini, Cetta menegaskan kembali komitmennya untuk mengatasi tantangan lingkungan dan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat. Cetta kini berada di posisi yang ideal untuk menyediakan solusi yang lebih canggih dan efektif serta mendorong inovasi di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. (dar/nata/red)