Bupati Sidoarjo Tegaskan Pembangunan Boezem Kedungpeluk Harus Dipercepat, Pelaksana Targetkan Rampung 14 Hari
SIDOARJO – Bupati Sidoarjo H. Subandi SH., M.Kn memimpin rapat terkait percepatan pembangunan pintu air dan rumah pompa (boezem) di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi. Rapat yang berlangsung di Opsroom Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo pada Senin (1/12/2025) tersebut merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak yang dilakukan Bupati beberapa waktu sebelumnya.
Rapat dihadiri oleh Kepala Dinas PU Bina Marga (PUBM) Dwi Eko Saptono, pelaksana proyek, serta pihak terkait lainnya. Dalam pertemuan itu, Bupati Subandi menegaskan bahwa proyek harus segera diselesaikan. Ia juga menyoroti deviasi pembangunan rumah pompa yang mencapai 30 persen dan meminta adanya penambahan tenaga kerja untuk menyelesaikan pengerjaan lantai bawah.
Menurut Bupati, penyelesaian lantai bawah merupakan bagian paling krusial. Jika bagian tersebut rampung, maka fasilitas pompa dapat segera difungsikan untuk mengantisipasi kelebihan debit air.
“Kalau bisa Jumat lantai bawah sudah selesai. Pengerjaan harus dimaksimalkan karena bagian tersulit berada di lantai bawah rumah pompa,” ujar Bupati Subandi.
Ia menambahkan bahwa setelah lantai bawah selesai, proses pembuangan air dari wilayah selatan (Tanggulangin) menuju Kedungpeluk di sisi utara akan menjadi lebih mudah, terlepas dari kondisi cuaca. Pembangunan dam dan rumah pompa di Kedungpeluk ini dirancang untuk menarik debit air dari Tanggulangin dan membuangnya ke muara melalui Boezem Kedungbanteng yang terhubung langsung.
Bupati juga meminta Dinas PU Bina Marga untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai ketentuan. Sisa waktu kontrak tinggal tiga pekan hingga 26 Desember. Sesuai aturan, masih tersedia tambahan waktu 50 hari, namun kontraktor akan dikenai denda apabila harus menggunakan tambahan waktu tersebut.
“Kalau dalam tiga minggu tidak selesai, akan ada penambahan waktu lagi,” ujarnya.
Untuk mempercepat pekerjaan, Bupati Subandi meminta penambahan pekerja. Ia menegaskan bahwa proyek ini diharapkan menjadi solusi atas banjir yang kerap melanda Kecamatan Tanggulangin.
“Kalau sampai pelaksana wanprestasi, warga Kecamatan Tanggulangin yang dirugikan karena banjir,” katanya.
Pelaksana Proyek Boezem, Hendrik Yulianto, menyampaikan komitmennya untuk menuntaskan lantai bawah dalam 14 hari. Ia memastikan akan menambah tenaga kerja guna mengejar target tersebut.
“Kami selesaikan dalam 14 hari. Lantai bawah rampung karena kami menambah tenaga kerja,” ujarnya.
Keterlambatan pembangunan Boezem menurut Hendrik Yulianto akibat curah hujan tinggi selama 2 pekan. Sehingga lantai bawah tergenang air dan puluhan pekerjanya tidak bisa mengerjakan. “Kami ada bukti video saat lantai bawah tergenang air hujan tersebut,”pungkas Hendrik Yulianto. (dar/nata/red)

