LatestPemerintahanPolitik

Sekda Fasilitator Silaturrahmi Bupati Dengan Wakil Bupati Sidoarjo Dikecam Dewan Penasehat Gerindra, Paripurna Hari Ini Terancam Gagal

Sidoarjo – wartanusa.net
Suhu politik di Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo semakin memanas. Pasca tragedi walk out rapat Paripurna Jawaban Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH, MH.Kn menjawab pertanyaan pandangan umum (PU) fraksi-fraksi tentang LKPJ (Laporan Pertanggungjawaban) pelaksanaan APBD Tahun 2024. Tak hanya itu, dari 7 fraksi, ada 6 fraksi yang meminta Bupati H. Subandi meminta maaf atas kegaduhannya yang menyudutkan Lembaga Wakil Rakyat Kota Delta terluka hatinya yang dituduh menghambur-hamburkan uang APBD.
Aksi walk out terjadi saat rapat Paripurna Selasa 17 Juni 2025, yang dimotori oleh Juru Bicara Fraksi Gerindra, H. Bambang Pujianto, S.Sos. Kala itu, diikuti oleh fraksi lain, PDIP, PAN, PKB, Nasdem/Demokrat dan PKS/PPP. Karena permintaan maaf Bupati H. Subandi dinilai belum memuaskan ke enam fraksi tersebut dalam forum rapat Paripurna Jawaban LKPJ Pelaksanaan APBD 2024 dan pembahasan Perubahan APBD Tahun 2025.
Ketegangan dan kegaduhan politik ini terus menggelinding belum redah Pekan lalu, Lembaga DPRD Sidoarjo menggelar rapat Paripurna Kembali namun gagal, padahal pihak Sekretariat DPRD Sidoarjo sudah menyiapkan nasi kotak dan snacknya. Dari kegagalan Rapat Paripurna tersebut tersebar kabar akan digelar hari ini, Senin 30 Juni 2025. Rapat Paripurna dengan agenda Pendapat Akhir (PA) Fraksi-Fraksi ini tampaknya bakal mengalami kegagalan Kembali.
Sebab, sebelum Rapat Paripurna digelar, kemungkinan agar suhu politik adem, ayem dan Kembali Bersatu lagi agar terjalin hubungan yang harmonis, antara Bupati H. Subandi dengan DPRD Sidoarjo dan Bupati H. Subandi dengan Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, tampaknya bakal kandas. Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Dr. Hj. Fenny Apridawati, S,KM, M.Kes pada Minggu 29 Juni 2025 berinisiasi membuat surat undangan perihal “Silaturrahmi dengan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo.
Yang bertempat di Rumah Makan Jie Pok DW Resto Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, Ruko Royal Palace Larangan pukul 12,00 WIB. Namun inisiasi Sekda Fenny gagal. Wabup Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, petinggi partai dan fraksi-fraksi yang diundang tak ada yang hadir. Reporter media ini mencoba melakukan wawancara keberbagai pihak yang berkompoten masalah tersebut. Baik ke Bupati H, Subandi, Sekda Fenny keduanya tidak menjawab saat di whatsapp.
Pertama kali yang menjawab pertanyaan hasil pertemuan tersebut salah seorang anggota DPRD Sidoarjo berinisial MAN bahwa undangan dari Sekda tersebut semua tidak ada yang hadir. “Untuk pembicaraan normatife saja tidak ada komitmen-komitmen. Wakil Bupati dan Fraksi Gerindra tidak hadir. Fraksi PAN juga tidak hadir, tanya kepada petinggi partai dan fraksi mawon cak kaji,”kata MAN salah satu anggota DPRD Sidoarjo mengarahkan wawancara.
Reporter wartanusa.net melanjutkan untuk menghubungi Juru Bicara Fraksi Gerindra, H.Bambang Pujianto yang memimpin aksi walk out saat Paripurna Selasa 17 Juni 2025. Perihal surat Undangan Sekda Fenny tentang silaturrahmi bupati dan wakil bupati, H.Bambang Pujianto yang dihubungi melalui whatsapp nya ia pasif hanya mengirimkan foto gambarnya dengan kata-kata mantab.
Reporter wartanusa.net mencoba menghubungi Wabup Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana melalui whatsappnya, dengan mengajukan pertanyaan sudah islah ini bu, kok ada undangan silaturrahmi bupati dan wakil bupati. “Anak saya sakit,”jawabnya singkat.
Hampir bersamaan, setelah menghubungi Hj. Mimik Idayana, suaminya yang tak lain adalah Penasehat DPC Partai Gerindra Sidoarjo, H. Rahmad Muhajirin langsung merespon saat di whatsapp reporter wartanusa.net. Anggota DPR-RI periode 2019-2024 itu menelepon reporter wartanusa.net sekitar beberapa menit. Ia menanggapi surat undangan Sekda Fenny.
H. Rahmad Muhajirin yang disapa dengan Babe ini menegaskan dengan jelas  bahwa Surat Undangan Sekda Fenny tidak relevan. Surat undangan itu dinilainya tidak tepat. “Sekda Fenny itu kan bawahan Bupati dan Wakil Bupati, yang bermasalah itu antara bupati dengan DPRD dan Wakil Bupati. Kok yang mengundang Sekda,”ini kan tidak tepat tegas Babe.
Kedua, oleh karena itu, Lanjut Babe, Wabup Hj. Mimik Idayana tidak hadir. Bahkan mengintruksikan kepada Fraksi Gerindra tidaj hadir dalam pertemuan itu. “Apalagi pertemuan itu digalang Sekda, pasca ada konflik antara bupati dengan DPRD, dan dengan Wakil Bupati. Terkait dalam pembahasan LKPJ Bupati (Pelaksanaan APBD 2024) dan pembahasan Perda Perubahan APBD 2025. In ikan sangat rentan terjadi deal-deal atau komitmen-komitmen yang mengarah kepada kongkalikong. Ini yang kita hindari, apalagi Sidoarjo dalam sorotan dan pengawasan KPK,”tegas Babe lagi kepada reporter wartanus,net sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu 29 Juni 2025.
Kenapa inisiasi Sekda Fenny tidak tepat, Babe mengatakan perseteruan politik antara bupati dengan DPRD dan wakil bupati adalah forum resmi. Namun digelar oleh Sekda disebuah rumah makan. Dan yang berselisih itu bupati dengan DPRD dan Wakil Bupati, kenapa yang mengundang itu Sekda.
“Sekda kan bawahan Bu Wabup. Tentu saja Bu Wabup tidak hadir dan memberikan intruksi kepada fraksi juga agar tidak hadir dalam undangan tersebut,”ujar Babe.
Sejumlah point penting yang disampaikan Babe sangat beralasan. Seletah pasca ribut politik kemudian ada pertemuan dan terjadi deal-deal serta komitmen-komitmen rentan terjadi kongkalikong. (dar/nata/red)