Abah Usman Tampung Aspirasi Seniman dan Budayawan Sidoarjo Untuk Diperjuangkan
SIDOARJO : Ketua DPRD Sidoarjo, H. Usman, M.Kes kebanjiran kegiatan untuk menghadiri acara yang digelar masyarakat. Undangan tersebut tak pernah ditolaknya. Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo yang mendaftar dipartainya PKB itu selalu hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan pejabat nomor wahid dijajaran legislatif Kota Delta Sidoarjo itu.
Abah Usman sapaan akrab Ketua DPRD Sidoarjo yang terpilih lagi pada pemilu 14 Februari lalu itu menyempatkan hadir undangan Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara. Paguyupan seni dan budaya itu telah mengadakan kegiatan yang dikemas “Sambung Paseduluran Jagad Nuswantoro” di Museum Mpu Tantular Sidoarjo disebelah barat jembatan layang Kecamatan Buduran, Minggu (26/5).
Sejumlah acara digelar seperti bhakti sosial pengobatan gratis, dan atraksi kesenian ‘Kuda Lumping’ dan Adu Banteng. Momen tersebut tak disia-siakan oleh pengurus dan anggota paguyupan seni dan budaya tersebut. Mereka mempunyai sebuah harapan dan beberapa aspirasi untuk kemajuan kesenian dan kebudayaan di bumi Jenggala Sidoarjo ke pundak Abah Usman, jika kelak terpilih menjadi bupati Sidoarjo periode 2024 – 2029.
Ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekesda), Sidoarjo, Ribut Wijoto mengatakan dengan tegas jika sebagai wadah pegiat seni dan budaya Sidoarjo. Pihaknya tidak boleh memihak kepada salah satu calon Pilkada 2024. Namun kesempatan emas bertemu Abah Usman, menyalurkan segala aspirasi paguyupannya agar tercapai kemajuan seni dan budaya 5 tahun mendatang.
“Momen bertemu Abah Usman sebagai ketua DPRD Sidoarjo tidak kami sia-siakan. Apalagi beliau salah satu calon di Pilkada 2024. Kami mempunyai harapan besar kepada beliau jika memimpin Sidoarjo peduli dengan kemajuan seni dan budaya di Bumi Jenggala ini,”tegas Ribut kepada wartawan Senin (27/5).
Ia menambahkan, bahwa besar harapannya kepada calon pemimpin Sidoarjo 5 tahun ke depan. Salah satunya harus mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan seni dan budaya.
“Sidoarjo banyak cagar alam dan situs bersejarah. Seperti Candi Pari Porong, Candi Sumur, Candi Dermo di Desa Candi Negoro Wonoayu dan prasasti Kamlgian di Krian serta masih banyak lagi yang lainnya,”papar Ribut.
Disamping candi-candi tersebut, Kabupaten Sidoarjo juga memiliki sejarah kerajaan Jenggolo, Kahuripan dan Airlangga. Hal ini juga terkait wilayah kerajaan Majapahit. “Sejarah tersebut akan menjadi harapan baru untuk kemajuan Sidoarjo kelak,”cetusnya.
Lebih jauh Ribut mempunyai harapan agar kelak pemimpin Sidoarjo peduli untuk membangun dan merenovasi gedung kesenian. Semua itu guna menunjang sarana dan prasarana kesenian dan kebudayaan di Sidoarjo.
“Kami sudah mengenal Abah Usman, sehingga dengan tidak melanggar regulasi. Saat menjadi Pemimpin Nomor Satu di Pemkab Sidoarjo, pasti akan menampung aspirasi kami,”harapnya.
Abah Usman sendiri saat itu menyatakan meminta maaf kepada paguyupan seni dan budaya jika selama ini perhatian Pemkab Sidoarjo masih kurang maksimal “Saya siap kedepan untuk memperjuangkan mereka. Demi kemajuan kesenian dan kebudayan di Sidoarjo,”jelasnya.
Ketua Panitia penyelenggara, Sapto Jumadi menjelaskan, jika tujuan digelarnya kegiatan tersebut menjalin silahturahmi sesama pelaku seni dan budayawan.
“Tujuan kegiatan ini selain menjalin silaturrahmi keakraban. Kita ingin mengenalkan paguyuban Jagad Nuswantoro,”pungkasnya. (dar/nata/red)