Suasana Tenda Haji Korea di Arafah: Mewah dan Nyaman seperti Glamping

Sidoarjo, Wartanusa.net — Rekaman video viral dibagikan oleh akun Instagram @/kanggilar.id, menampilkan suasana tenda haji Korea di Arafah. Video memperlihatkan tenda haji Korea yang sangat mewah dan nyaman, mirip dengan glamping.

Di depan tenda terdapat kursi-kursi dan taman, sedangkan di dalamnya terdapat ruangan yang luas dengan kursi empuk yang dapat dijadikan kasur, rapi dan bersih.

Tidak hanya itu, dalam video juga terlihat berbagai fasilitas seperti makanan, es krim, makanan instan, buah-buahan, serta tempat untuk membuat kopi atau minuman.

Pemilik video menjelaskan bahwa tenda tersebut juga nyaman untuk sholat dan mendengarkan khutbah, serta setiap jemaah diberikan sleeping bag untuk mabit di Muzdalifah.

Hal ini menuai beragam tanggapan dari netizen, ada yang mengapresiasi kemewahan tersebut, namun ada juga yang membandingkannya dengan fasilitas yang lebih sederhana bagi jemaah haji Indonesia.

Sebuah diskusi timbul di antara netizen mengenai perbedaan pelayanan antar negara, dengan sebagian menyoroti bahwa Korea melayani jemaah hajinya dengan lebih baik karena kurangnya antrean yang panjang seperti di Indonesia. Namun, ada juga yang menekankan bahwa perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh jumlah jemaah yang berbeda dan subsidi yang diberikan oleh masing-masing negara.

Tanggapan dari akun @/wh1temawar menyoroti aspek perbedaan kelas antar negara dalam melayani jemaah haji, dengan mengkritik bahwa seharusnya pelayanan terhadap tamu Allah harus ditingkatkan tanpa memandang kelas sosial.

“Beda kelas, ini negara yg melayani rakyatnya, sedangkan negara yg itu dilayani oleh rakyatnya. Moga paham bagaimana melayani tamu Allah, mau upgrade level nya,au belajar melayani rakyat,” kritik akun @/wh1temawar.

Sementara itu, akun @/erdavizarah memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan fasilitas, termasuk jumlah dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah.

“Mohon maaf mbak, di Korea muslim adalah minoritas maka dari itu kenapa bisa cepat dan pelayanan lebih baik dari Indonesia sehingga jumlah jemaah haji tidak banyak dan tidak memerlukan daftar tunggu hingga puluhan tahun. Mereka juga tidak ada subsidi dari negara. Dan sepengetahuan saya membayar sebesar 142jt rupiah. Di Indo, dari biaya sebesar 93jt kita mendapatkan subsidi sehingga cuma bayar 56jt. Jika ingkn mendapatkan fasilitas yang jauh lebih baik memang ada baiknya kita upgrade ke haji plus,” terang pemilik akun @/erdavizarah dalam kolom komentar tersebut.

Perbincangan ini mencerminkan beragam pandangan mengenai pelayanan haji dari berbagai negara, memunculkan pemikiran tentang bagaimana pelayanan terhadap jemaah haji dapat ditingkatkan secara merata bagi semua umat Islam. (nata/dar/red)