Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Hari ke-6, Tim SAR Temukan Lagi 3 Jenasah Santri
Sidoarjo – wartanusa.net
Tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, masih menyisakan duka mendalam bagi seluruh masyarakat, khususnya para wali santri yang hingga kini terus menunggu kabar proses evakuasi putra mereka yang masih dalam pencarian. Menginjak hari ke-6, Tim SAR berhasil menemukan 3 jenasah santri.
Memasuki hari keenam pasca-musibah, proses evakuasi terus dilakukan secara optimal oleh Tim SAR gabungan tanpa henti selama 1×24 jam. Sejak siang tadi, pencarian kembali membuahkan hasil di titik evakuasi A2. Sekitar pukul 14.15 WIB, tim berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia (MD). Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polri.
Upaya pencarian terus dilanjutkan di empat titik utama—yakni A1, A2, A3, dan A4—dengan menggunakan alat berat jenis excavator untuk mengangkat material reruntuhan dan bongkahan beton dari puing-puing bangunan yang ambruk.
Sementara itu, para wali santri masih terus menanti hasil pencarian di area posko informasi, yang lokasinya tidak jauh dari ruang tunggu utama. Setiap perkembangan proses evakuasi selalu diperbarui dan diumumkan melalui papan informasi di posko tersebut.
Menjelang sore, tepat pukul 16.15 WIB, tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi satu korban di titik A2. Sama seperti sebelumnya, korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh Tim DVI Polda Jatim.
Hingga Sabtu, 4 Oktober 2025, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 121 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 17 orang meninggal dunia. Sebanyak 12 korban lainnya masih menunggu hasil identifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim di RS Bhayangkara Surabaya, sementara 47 orang lainnya masih dalam pencarian.
Setelah membutuhkan waktu cukup lama untuk menghancurkan bongkahan beton, pada pukul 17.35 WIB Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban lagi di lokasi yang sama, yaitu titik A2. Korban tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit P.H., selaku On Scene Coordinator (OSC), menjelaskan bahwa proses evakuasi kali ini tidaklah mudah. Tim harus bekerja dengan sangat hati-hati karena korban tertimbun material berat di bawah reruntuhan bangunan.
“Tim SAR perlu mengangkat puing-puing reruntuhan, memotong rangka besi, baru kemudian bisa mengevakuasi korban dari timbunan material,” jelas Nanang.
Update terbaru pada pukul 18.20 WIB, Ketua Basarnas Surabaya Nanang Sigit menyampaikan bahwa proses pencarian masih terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, baik personel maupun peralatan berat, untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan.
Dalam operasi SAR kali ini, unsur yang terlibat antara lain:
Kantor SAR Surabaya, BSG, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, BPBD Provinsi Jawa Timur, unsur TNI dan Polri, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD Kota Surabaya, BPBD Kabupaten Jombang, PMI, Damkar Kabupaten Sidoarjo, Damkar Kota Surabaya, PT GUN, PT Freeport Indonesia, PT Bumi Suksesindo, BDRT 27, TSA Gerpik, SAR MTA, Banser, DMC, Hujung Galuh Rescue, Kanjuruhan Rescue, IOF Rescue, Rescue 79, Sarnatra, BAZNAS, LPBI NU, SDI, SAR Surabaya, SAR Astra, MDMC, Jasa Marga, Resita, Rescue 020, Relawan Sese, Semar, SAR Kanjuruhan, SAR Relindo, BJC, RBC, Nawasena, dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Hingga berita ini disampaikan, alat berat masih terus bekerja untuk mengurangi material reruntuhan di lokasi kejadian. (fauzan/dar/nata/red)