Sistem Penyiraman dan Pemupukan Otomatis Berbasis IoT sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat dari Dosen Polije untuk Petani Cabai Guna Mendukung Revolusi Industri 4.0

Tama (Mitra Pengabdian), Fillah (Mahasiswa), Nurul Kusnadi (Pemilik CV. Kawan Mulya), Zilvanhisna (Ketua Tim Pengabdian) dan Fikri (Mahasiswa). (Kiri-Kanan) (Istimewa/Wartanusa.net)

Jember, Wartanusa.net – Tim Dosen Politeknik Negeri Jember, bersama dua orang mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan membangun sebuah sistem Internet of Things (IoT) berbasis aplikasi android untuk petani cabai.

Sistem ini di uji cobakan di lahan pertanian cabai milik CV. Kawan Mulya yang terletak di Balung, Kabupaten Jember. CV. Kawan Mulya memiliki lahan pertanian cabai seluas sekitar 4 hektar yang masih dikelola secara konvensional.

Hal inilah yang mendasari Tim Pengabdian Masyarakat, Politeknik Negeri Jember yang diketuai oleh Zilvanhisna Emka Fitri, S.T., M.T. menciptakan inovasi berbasis IoT untuk mempermudah pengelolaan lahan.

Aplikasi yang dibangun untuk petani cabai ini dapat mendeteksi pH tanah, suhu, kelembapan udara dan kelembapan tanah secara otomatis. Keempat komponen ini merupakan komponen yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas cabai yang dihasilkan, selain itu, aplikasi ini terhubung dengan rangkaian komponen elektronika yang diletakkan di kebun cabai.

Komponen tersebut terintegrasi dengan aplikasi android yang dapat mempermudah petani cabai untuk menyiram dan memupuk tanaman. Pemupukan dan penyiraman dapat dilakukan dengan dua mode, yaitu manual dan otomatis.

Pemupukan dan penyiraman secara manual dilakukan dengan menekan tombol yang ada pada aplikasi android, sementara pemupukan dan penyiraman secara otomatis dapat dilakukan dengan terjadwal, dengan menentukan waktu pada aplikasi android.

Fillah (Mahasiswa), Bapak Faros (Petani) dan Zilvanhisna (Ketua Tim Pengabdian) (Kiri-Kanan) (Istimewa/Wartanusa.net)

Ketika aplikasi dan alat ini di diseminasikan pada tanggal 18 November 2023 di CV Kawan Mulya, Nurul Kusnadi, selaku pemilik lahan, merasa terbantu dengan adanya aplikasi dan sistem IoT ini.

 

“Selama ini lahannya dikelola secara manual, yang tentunya memerulukan waktu lama untuk melakukan penyiraman dan pemupukan. Dengan adanya aplikasi ini, penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan menggunakan gawai, baik menggunakan tombol maupun terjadwal,” Ucap Nurul Kusnadi.

Nurul Kusnadi juga memberikan masukan terhadap sistem yang dibangun. Dikarenakan sistem IoT ini membutuhkan sumber listrik di lahan perkebunan cabai, sistem ini sulit diaplikasikan di lahan yang tidak memiliki sumber listrik.

Saran lainnya adalah dibutuhkannya fitur tambahan untuk menentukan jenis pupuk yang digunakan berdasarkan warna daun serta tambahan fitur untuk memprediksi waktu penyiraman berdasarkan kondisi tanah.

“Aplikasi ini dikembangkan dalam kurun waktu 6 bulan. Kegiatan ini adalah salah satu perwujudan tridharma perguruan tinggi yaitu program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan tim Lalitya Nindita Sahenda, S.Pd., M.T., dan Victor Phoa, S.Si., M.Cs. dan bentuk Merdeka Belajar bagi 2 orang mahasiswa prodi D4 Teknik Informatika Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember,” jelas Zilvanhisna Emka Fitri, S.T., M.T. selaku ketua tim.

Terakhir, ia berharap Sistem IoT dengan Aplikasi Android untuk pertanian cabai ini semoga dapat membantu petani cabai untuk mengelola lahan pertaniannya sehingga membantu dalam optimasi waktu dan modal yang dikeluarkan. (red/als)