RKPDes 2026 Pemdes Wonoayu Sangat Ketat, 80 Persen Dana Desa Terikat Program Pusat

Sidoarjo – wartanusa.net
Pemerintah Desa (Pemdes) Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menggelar Pembahasan dan Kesepakatan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa Tahun 2026, Selasa malam (26/8/2025) dirumah makan kawasan Prambom. Dalam pembahasan, RKPDes tersebut sebanyak 80 persen APBDes teriikat dengan program pemerintah pusat. Sehingga dapat mengurangi pembangunan infrastruktur desa maupun kegiatan masyarakat.

Sesuai aturan dan regulasi pemerintah pusat diantaranya, PDTT Nomor 3 Tahun 2025, untuk modal Koperasi Merah sekitar 30 persen, peralihan BUMDes untuk Ketahanan Pangan 20 persen, alokasi anggaran stunting 10 – 12 persen plus, alokai anggaran BLT 15 persen dan operasional 3 persen.

“Kalau saya hitung RKP Tahun 2026 sesuai regulasi yang saya baca sekarang penggunaan dana APBDes total 80 persen. Sisa anggaran 20 persen. Padahal kita rencana ada rehab atap Balai Desa yang memerlukan anggaran sebesar 10 persen dari Dana Desa sebeaar Rp 88 juta. Sehingga hanya sisa 10 persen untuk menopang kegiatan lain lainnya,”jelas Sekretaris Desa (Sekdes) Wonoayu, Yusri Fanani menjelaskan dihadapan anggota BPD.

Yusri Fanani belum bisa memprediksi apakah dalam RKP 2026 ada Perubahan APBDes atau tidak. Sementara selain menjabarkan dan musyawarah RKPDes 2026, Sekdes Wonoayu juga menyinggung soal keberadaan pengurus BUMDes yang belum memberikan sekedul atau rencana kerja Tahun 2025 ini. Padahal alokasi anggaran sudah disediakan.

Pembahasan juga mengenai telah rampungnya bedah rumah warga yang menggunakan dana APBDes 2025. Sejak Selasa 26 Agustus 2025 kemarin,”Alhamdulillah program beda rumah sudah selesai. Inipun sangat prioritas diselesaikan dalam beda rumah tidak layak huni bagi warga kurang mampu yang mendapat atensi ketat dari Pak Anwar Camat Wonoayu,”papar Yusri Fanani.

Kepala Desa Wonoayu, Supriyadi, B.Sc mengharap kepada Anggota BPD, jajaran perangkat desa, Babhinsa dan Babhinkamtibmas, LPMD untuk saling bahu membahu mendukung program Pemdes Wonoayu yang sedang dijalankan. Terutama dalam melaksanakan Program Koperasi Desa Merah Putih dan Ketahanan Pangan melalui BUMDes. “Saya mohon BPD mendorong pengurus BUMDes untuk segera berkerja dengan membuat rencana kerja,”ujar Kades Supriyadi, B.Sc.

Untuk program Koperasi Merah Putih, Kades Supriyadi sudah berbicara dengan Ketua Koperasi Desa bahwa mempunyai program memberikan pinjaman kepada petani gogol yang mempunyai kredibilitas tanggungjawab yang baik untuk permodalan. Sehingga koperasi desa tidak was was walaupun nantinya ada kerugian dalam usaha ketahanan pangan petani, nanti insyalloh mampu mengembalikan pinjaman.

Sementara itu Ketua BPD, M. Rofik juga sudah melakukan koordinasi dengan pengurus BUMDes untuk mengajukan bisnis menanam padi. Namun lahan sewa di wilayah desa sendiri tidak ada. Sehingga memerlukan sewa lahan dari desa lain. (adv/dar/nata/red)