Peran Guru Les Privat: Beban Berat di Balik Gaji yang Minim

Sidoarjo, Wartanusa.net – Di tengah dinamika dunia pendidikan Indonesia, peran guru les privat semakin mendapatkan perhatian. Meskipun sering kali tidak mendapatkan gaji yang sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diemban, guru les privat berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Dalam banyak kasus, mereka dihadapkan pada tantangan yang lebih besar dibandingkan guru di sekolah formal.

Guru les privat sering kali berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Mereka tidak hanya dituntut untuk mengajar materi pelajaran, tetapi juga harus mampu membangun motivasi dan kepercayaan diri siswa. 

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Pendidikan, sekitar 67% orang tua merasa bahwa guru di sekolah tidak cukup memberikan perhatian kepada anak-anak mereka. Akibatnya, mereka beralih kepada guru les privat yang dianggap lebih mampu mendukung kebutuhan belajar anak.

Beban moral juga menjadi isu yang signifikan bagi guru les privat. Banyak di antara mereka merasa bertanggung jawab atas keberhasilan akademik anak didik. 

Sebuah laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 70% orang tua menganggap les privat sebagai solusi untuk membantu anak mereka mencapai prestasi yang lebih baik. Tekanan ini menambah beban mental bagi guru les privat, yang harus menghadapi harapan yang tidak selalu realistis dari orang tua.

Tantangan dalam Sistem Pendidikan

Keterbatasan dalam sistem pendidikan formal juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang tua mencari guru les privat. Guru di sekolah tidak selalu memiliki waktu yang cukup untuk memberikan perhatian individual kepada setiap siswa. Dalam kelas yang padat, sering kali ada siswa yang kesulitan memahami materi tetapi tidak mendapatkan bimbingan yang diperlukan. 

Menurut penelitian oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rata-rata rasio guru terhadap siswa di Indonesia adalah 1:20, yang membuat sulit bagi guru untuk memberikan perhatian yang memadai.

Bahkan, tidak semua siswa mampu menangkap informasi yang disampaikan oleh guru di sekolah. Siswa dengan gaya belajar yang berbeda sering kali merasa tertinggal. Di sinilah guru les privat menjadi vital, karena mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini didukung oleh penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia yang menunjukkan bahwa pendekatan pengajaran yang personal dapat meningkatkan pemahaman siswa hingga 30%.

Belum lagi, karena faktor kurikulum yang silih berganti, membuat guru bahkan siswanya sendiri pun susah dalam memahami materi pelajaran. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional, lebih dari 50% guru mengaku kesulitan dalam mengikuti perubahan kurikulum yang cepat dan tidak terencana.

Beban Mental dan Harapan Orang Tua

Ketika anak-anak tidak menunjukkan kemajuan di sekolah, orang tua sering kali merasa frustasi dan mencari jalan keluar. Les privat menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua yang berharap anak mereka dapat mengejar ketertinggalan. Tuntutan untuk mencapai hasil yang baik dari orang tua terhadap guru les privat dapat sangat tinggi, menambah tekanan pada para pendidik ini. Mereka tidak hanya harus mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga harus mampu memberikan dorongan emosional dan psikologis kepada siswa.

Seorang guru les privat pernah mengungkapkan bahwa ia sering menemui orang tua yang menuntut anaknya harus cepat bisa sebelum diajarkan di sekolah. Hal ini menciptakan ketimpangan yang signifikan ketika fakta menunjukkan bahwa gaji guru les tidak seberapa dibanding guru-guru di sekolahan. Gaji les privat hanya berkisar antara 3.000 – 5.000 rupiah setiap pertemuan jika membuka jasa orang perorangan. Bahkan, jika di gaji 30.000 hingga 50.000 per pertemuan akan dipotong oleh pihak lembaga bimbingan jika guru les privat tersebut tergabung dalam lembaga, sedangkan di sekolah, guru bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih besar, namun dengan tanggung jawab yang berbeda.

Pentingnya Kolaborasi

Namun, penting untuk diingat bahwa peran orang tua terhadap keberhasilan anak juga sangat krusial. Mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak dan berinteraksi dengan guru di sekolah. Berbeda dengan guru les privat yang hanya bertemu 3 kali dalam seminggu dan dalam satu pertemuan hanya selama satu jam. Oleh sebab itu, ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan siswa, dan itu tidak hanya bergantung pada guru les privat. Penting juga untuk memahami bahwa sikap parenting yang baik dan benar dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak.

Peran guru les privat di Indonesia semakin penting dalam konteks pendidikan yang menantang saat ini. Meskipun mereka sering kali dihadapkan pada beban mental dan moral yang berat, serta gaji yang tidak sebanding dengan tanggung jawab, mereka tetap berkomitmen untuk mendukung perkembangan siswa. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lebih dari 40% siswa yang mengikuti les privat menunjukkan peningkatan signifikan dalam nilai akademik mereka.

Penting bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih menghargai peran mereka dan mendukung sistem pendidikan yang lebih baik. Guru di sekolah juga diharapkan dapat memberikan transfer ilmu yang efektif. Guru les privat dan guru sekolah juga dapat bekerja sama untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk berhasil. Orang tua diharapkan belajar memahami parenting yang baik agar  mampu memberikan perhatian lebih terhadap anak-anaknya.

Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, kita diharapkan dapat memahami betapa kompleksnya peran guru les privat dan mendukung mereka dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

 

Opini oleh : Ariyanti Lady Sakinata, S.H
Foto : Illustrasi source of Pexels