Pentingnya Memilih Pemimpin yang Pro-Rakyat dalam Pilkada Serentak 2024

Sidoarjo, Wartanusa.net – Pilkada serentak 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk menentukan masa depan daerah mereka. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) bukan hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga memilih harapan dan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi rakyat. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang pro-rakyat dan memiliki kemampuan untuk memberikan solusi nyata, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam permasalahan ekonomi.

Konteks Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, angka kemiskinan di Indonesia masih mencapai 9,54% dari total penduduk. Masyarakat yang berada di garis kemiskinan ini sering kali tidak mendapatkan akses yang memadai terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja yang layak. Kenaikan harga bahan pokok dan biaya hidup yang semakin tinggi membuat kondisi mereka semakin sulit. Dalam situasi seperti ini, peran pemimpin yang proaktif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat sangatlah penting.

Pemimpin yang Pro-Rakyat

Pemimpin yang pro-rakyat adalah mereka yang tidak hanya berbicara di atas podium, tetapi juga memahami kondisi riil masyarakat. Mereka harus mampu menjawab “jeritan” rakyat dengan kebijakan yang konkret dan terukur. Sebagai contoh, dalam pilkada sebelumnya, sejumlah pemimpin daerah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan modal untuk usaha kecil. Program-program seperti ini terbukti efektif dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Menurut penelitian oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (2022), daerah yang dipimpin oleh pemimpin yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa pemimpin yang peka dan berkomitmen dapat membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat.

Solusi Aktif terhadap Masalah Ekonomi

Pentingnya memilih pemimpin yang mampu memberikan solusi aktif tidak bisa diabaikan. Dalam menghadapi krisis ekonomi, pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan strategi yang tepat. Misalnya, mereka harus mendorong pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian rakyat.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa UMKM menyerap lebih dari 97% tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB. Dengan memfokuskan perhatian pada sektor ini, pemimpin dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Selain itu, pemimpin yang pro-rakyat harus memperhatikan kebijakan sosial yang mendukung kelompok rentan. Program perlindungan sosial, seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi pangan, harus diperkuat untuk meringankan beban masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. Menurut laporan Bank Dunia (2022), Intervensi pemerintah adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk mengurangi dampak krisis ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 1930s, John Maynard Keynes, perintis ilmu makro ekonomi, mengeluarkan buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money. Dalam buku ini juga membuktikan bahwa pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.

Menyaring Pemimpin yang Tepat

Agar dapat memilih pemimpin yang tepat, masyarakat perlu aktif dalam proses pemilihan. Ini termasuk mengikuti debat kandidat, mengecek rekam jejak calon pemimpin, dan memahami visi serta misi mereka. Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menilai calon pemimpin, namun tetap harus diimbangi dengan informasi yang akurat dan objektif.

Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang pro-rakyat harus ditingkatkan. Edukasi pemilih perlu dilakukan, terutama di kalangan generasi muda, agar mereka memahami hak dan tanggung jawab mereka dalam demokrasi. Sebuah survei oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa partisipasi pemilih muda masih rendah, padahal mereka adalah masa depan bangsa dan daerah.

Jangankan pemilih para generasi muda, di tahun 2024 pada saat pemilihan presiden  dan pemilihan legislatif, Menurut Data Komisi Pemilihan Umum menunjukkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 sedikit menurun.

Kesimpulan

Pilkada serentak 2024 adalah momen krusial bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang pro-rakyat dan mampu memberikan solusi aktif terhadap berbagai permasalahan, terutama dalam hal ekonomi. Pemimpin yang responsif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat akan mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Dengan partisipasi aktif dan kesadaran yang tinggi, masyarakat dapat memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan dapat membawa harapan baru bagi daerahnya.

Opini oleh : Ariyanti Lady Sakinata, S.H
Foto : Foto merupakan gambar ilustrasi yang menggambarkan proses pemilu, yang diciptakan oleh AI