Indahnya Indonesia Tanpa Pemerintah yang Dzolim

Sidoarjo, Wartanusa.net – Indonesia, dengan segala kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya, memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang sejahtera dan berkeadilan. Namun, realitas yang kita hadapi seringkali berlawanan dengan potensi tersebut. Pemerintah yang dzolim—atau zalim—telah menciptakan banyak masalah dalam berbagai lini kehidupan masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Jika kita bayangkan Indonesia tanpa intervensi dzolim dari pemerintah, kita akan melihat gambaran negara yang lebih adil dan sejahtera.

Salah satu aspek paling mencolok dari kebijakan pemerintah yang dzolim adalah pendidikan. Banyak anak di Indonesia masih terjebak dalam sistem pendidikan yang tidak merata. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, masih ada kesenjangan besar dalam akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak anak di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke sekolah yang layak. Dikutip dari Beritasatu.com bahwa Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkap data anak tidak sekolah (ATS) di Indonesia. Ditemukan sebanyak 3.094.063 anak Indonesia yang tidak sekolah. Jika pemerintah lebih adil dan transparan dalam lini pendidikan, setiap anak akan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan pendidikan yang merata, Indonesia bisa melahirkan generasi yang lebih cerdas dan kompetitif.

Dalam sektor kesehatan, praktik korupsi dan nepotisme juga merugikan masyarakat. Data dari Transparency International menunjukkan bahwa sektor kesehatan adalah salah satu bidang yang paling rentan terhadap korupsi. Banyak anggaran kesehatan yang seharusnya digunakan untuk fasilitas kesehatan dan layanan publik, justru diselewengkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Jika pemerintah bertindak adil dan mengutamakan kepentingan rakyat, kita dapat membayangkan sistem kesehatan yang lebih baik, di mana setiap warga negara mendapatkan akses yang sama terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Di bidang ekonomi, praktik kolusi antara pengusaha dan pejabat pemerintah menciptakan ketidakadilan yang mendalam. Menurut laporan dari World Bank, Indonesia memiliki masalah serius terkait bisnis yang tidak adil, di mana perusahaan kecil dan menengah sering kali terhambat oleh regulasi yang tidak transparan dan biaya yang tinggi. Ini menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi pelaku usaha kecil, sementara pengusaha besar dengan koneksi politik justru diuntungkan. Dalam sistem yang lebih adil, peluang bisnis akan terbuka bagi semua orang, bukan hanya bagi segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.

Proses rekrutmen di sektor publik dan swasta juga seringkali dipenuhi dengan praktik tidak adil. Menurut data dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), banyak posisi di pemerintahan yang diisi melalui nepotisme dan favoritisme, bukan berdasarkan kemampuan atau kompetensi. Hal ini membuat banyak individu yang berkualitas terpinggirkan. Jika proses rekrutmen dilakukan secara adil, transparan, tidak berbelit, ribet bahkan mempersulit dengan syarat administrasi yang aneh dan mahal. Maka Indonesia akan memiliki pegawai negeri yang lebih kompeten dan profesional, yang tentunya akan berdampak positif pada kualitas layanan publik.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi rakyat adalah ketidakberdayaan dalam menyuarakan aspirasi mereka. Ketika rakyat berusaha untuk melawan ketidakadilan, seringkali mereka dibungkam. Menurut Human Rights Watch, banyak aktivis dan jurnalis yang menghadapi intimidasi dan ancaman ketika berusaha mengungkap kebenaran. Jika kita hidup dalam negara yang demokratis dan adil, suara rakyat akan didengar dan dihargai. Rakyat akan memiliki kekuatan untuk memperjuangkan hak-hak mereka tanpa rasa takut.

Sistem pemerintahan yang adil tidak hanya akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Bayangkan betapa indahnya Indonesia jika setiap warga negara dapat berkontribusi secara maksimal tanpa terhambat oleh praktik-praktik dzolim. Dalam lingkungan yang adil, kreativitas dan inovasi akan berkembang, dan Indonesia bisa menjadi negara yang dihormati di kancah internasional.

Indahnya Indonesia yang kita impikan sangat tergantung pada keberanian kita untuk melawan ketidakadilan. Tanpa pemerintah yang dzolim, kita bisa mencapai keadilan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih baik. Melalui partisipasi aktif dalam proses demokrasi dan penegakan hukum, kita bisa membangun Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Mari bersama-sama memperjuangkan perubahan yang lebih baik, demi Indonesia yang kita cintai.

Opini oleh : Ariyanti Lady Sakinata, S.H
Foto : Ilustrasi source of https://unsplash.com/