Gus Muhdlor dan Abah Usman Serahkan Seribu Lebih SK Pegawai P3K

Sidoarjo, wartanusa.net
Sebanyak 1.167 orang terdiri dari 1.161 Tenaga Kesehatan menerima SK pegawai P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Formasi Tahun 2022 dan 6 orang CPNS STAN di Kabupaten Sidoarjo. Petikan SK tersebut diserahkan oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP dan Ketua DPRD Sidoarjo, H. Usman, M.Kes, di Sun City Convention Hall Sidoarjo, Senin (29/5/2023).

Dengan adanya tambahan ribuan tenaga kesehatan dari pegawai P3K itu bupati optimis akan mendongkrak kualitas pelayanan kesehatan di Sidoarjo menjadi lebih baik.

Penyerahan SK Pegawai P3K tersebut merupakan tahap pertama yang diserahkan untuk para tenaga kesehatan yang sebelumnya dinyatakan lulus dalam mengikuti seleksi ujian penerimaan pegawai P3K Formasi Tahun 2022.

Gus Muhdlor dan H. Usman saat membagikan SK pegawai P3K di Sun City Hall, Senin (29/5/2023). (foto : yan/wartanusa.net)

Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut mengucapkan selamat kepada para tenaga kesehatan yang telah memperoleh SK P3K dan CPNS STAN. Dikatakannya diterimanya SK tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

“Selamat kepada para tenaga kesehatan yang menerima SK P3K yang berasal dari berbagai profesi, seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya,”kata putra Gus Ali Mashuri Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo itu.

Alumni SMAN 4 Suko, Sidoarjo itu menambahkan, pasca dilantik dan SK diterima pegawai, merupakan awal dari tugas berat yang sudah menunggu di depan mata. Adanya penambahan tenaga kesehatan, Gus Muhdlor optimis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang profesional dan berdedikasi tinggi serta terus mengembangkan kompetensi pelayanan yang ramah, informatif di era digital saat ini untuk kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik.

Bupati alumnus Unair itu saat pembagian SK pegawai P3K didampingi Ketua DPRD Sidoarjo, H. Usman, M.Kes, ia mendorong kepada para tenaga kesehatan untuk terus mengasah diri, baik kompetensi maupun dedikasinya. Peningkatan kapasitas diri serta dapat menyesuaikan di era digital saat ini harus dilakukan sebagai bekal memajukan pelayanan kesehatan yang optimal.

“Bahwa profesi tenaga kesehatan bukanlah profesi yang money oriented, akan tetapi pengabdian dengan hati tanpa batas waktu dan sekat antara satu dengan yang lain dalam memberikan pelayanan kesehatan,”pinta pejabat nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo ini.

Untuk memahami kapasitas diri masing-masing, supaya dapat berkembang di era digital saat ini. Jiwa pengabdiannya harus didorong lagi sehingga Pemkab Sidoarjo bisa berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (yan)