GP Ansor dan Banser Backup Bu Ainun Ketua Muslimat Sidoarjo Yang Dikuyo-Kuyo
Sidoarjo – wartanusa.net
Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Sidoarjo tidak tinggal diam menyikapi adanya upaya pihak-pihak tertentu yang mendiskreditkan atau mengkuyo-kuyo Hj, Ainun Jariyah, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo. Karena kehadiran Bu Ainun, sapaan anggota fraksi PKB dalam acara Tahlil Qubro Muslimat NU Candi di Sepande, tidak melanggar aturan sama sekali,–baik kapasitasnya sebagai pengurus Muslimat maupun anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Ketua PC GP Ansor Sidoatjo, H. Rizza Ali Faizin mengatakan kehadiran Bu Ainun pada acara tahlil qubro pada tanggal 18 Oktober lalu, kapaitasnya sebagai pengurus muslimat. Selain itu sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo,–jika dituding berkampanye untuk Paslon SAE pada acara itu, juga sudah mengantongi izin cuti disetujui pimpinan DPRD Kabupaten Sidoarjo.
“Jadi dalam konteks kegiatan itu, Bu Ainun jelas-jelas tidak menyalahi aturan sama sekali. Tetapi oleh pihak-pihak tertentu terus mencoba mendeskreditkan beliau secara masif. Ini yang tidak bisa kami terima dan membiarkan Bu Ainun diperlakukan seperti itu,” kata Kaji Reza sapaan akrab Ketua GP Ansor Sidoarjo, Kamis (7/11).
Kaji Reza yang juga anggota fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini menegaskan bahwa kehadiran Paslon SAE pada acara tahlil kubro sifatnya memenuhi undangan. Begitu pula tudinggan adanya tarikan iuran yang sempat dikeluhkan warga muslimat untuk menopang kegiatan tersebut, sama sekali tidak benar.
“Itu murni kegiatan muslimat, dan bagi ibu-ibu muslimat bahwa urunan untuk saling membantu demi kelancaran suatu kegiatan adalah hal yang wajar. Sudah menjadi budaya keluarga besar nahdliyin, sehingga tidak perlu dipersoalkan,” ujarnya.
Untuk itu, Kaji Reza menegaskan jajaran GP Ansor maupun Banser tidak tinggal diam menyikapi upaya pihak-pihak tertentu yang secara masif telah mendiskreditkan Bu Ainun. Apalagi sudah ada yang melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan tuduhan melanggar aturan PKPU No. 13 Tahun 2024.
Padahal kenyataannya Bu Ainun sudah mengantongi izin cuti dari pimpinan DPRD Sidoarjo untuk berkegiatan Tahlil Kubro tersebut. “Jadi kami, dari jajaran Ansor dan Banser siap membackup penuh Bu Ainun. Kami menyiapkan tim bantuan hukum untuk menghadapi pihak-pihak mendiskreditkan Bu Ainun maupun mereka yang melapor ke Bawaslu,” tegas Kaji Reza.
“Ansor dan Banser siap mengawal Bu Ainun, yang merupakan seorang Bu Nyai keluarga besar muslimat NU,” tegasnya.
Menanggapi perkara yang dihadapi Bu Ainun Jariyah, Ketua PAC Muslimat Wonoayu, Luluk Faizah mengatakan keluarga besar muslimat Sidoarjo juga tidak tinggal diam menyikapi permasalahan Bu Ainun yang terus dikuyo-kuyo tersebut. Bahkan keluarga besar muslimat menunjukkan kesolidan menghadapi pihak-pihak yang mencoba mendiskreditkan Bu Ainun.
Hal ini perlu dilakukan tidak hanya pentinganya menjaga integritas organisasi sebagai Banom Nhadlatul Ulama. Juga sebagai sikap militansi yang harus ditunjukan sebagai bentuk dedikasi, loyalitas dan khitmatnya terhadap NU. Tidak hanya itu, sebagai basis massa kultural maka jajaran muslimat pun siap mendukung kemenangan Paslon SAE pada Pilkada 2024.
“Jajaran muslimat Sidoarjo saat ini semakin solid dengan adanya permasalahan yang menimpa ketua kami. Barisan kami pun kokoh berada dibarisan Bu Ainun, dan siap memenangkan Paslon SAE,” pungkas Luluk Faizah.(dar/nata/red).